KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa , yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam
makalah ini, kami membahas tentang “Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas”. Dalam
materi Sistem Akuntansi ini akan diuraikan dua system akuntansi yang digunakan
untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek dan system pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system dana kas
kecil.
Pembahasan tentang Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas ini kami mengutipnya dari berbagai sumber yaitu dari buku-buku
yang berkaitan dengan Siatem akuntansi pengeluaran kas maupun dari berbagai
situs di internet. Dan dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai deskripsi kegiatan pada system akuntansi pengeluaran
kas dengan cek serta Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, fungsi,
jaringan prosedur yang membentuk system dan unsur pengendalian intern dalam
system akuntansi pengeluaran kas dengan cek, deskripsi kegiatan pada system
akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system dana kas kecil dan dokumen
dan catatan akuntansi yang digunakan, serta fungsi dan jaringan prosedur dalam
system akuntansi pengeluaran kas melalui system dana kas kecil.
Kami
menyadari bahwa pembahasan/penjelasan yang disampaikan dalam makalah ini masih
banyak dapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan suatu
kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca, sehingga untuk kedepannya
makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman yang lebih berguna dan bermanfaat.
Mataram, Desember 2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...i
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………1
1.
Latar
Belakang………………………………………………………………………...1
2.
Rumusan Masalah……………………………………………………………………..2
PEMBAHASAN
·
System akuntansi pengeluaran kas dengan
cek……………………………………….3
·
Dokumen yang digunakan…………………………………………………………….3
·
Catatan akuntansi yang digunakan…………………………………………………....4
·
Fungsi yang terkait…………………………………………………………………....4
·
Jaringan prosedur yang membentuk system…………………………………………..5
·
Unsur Pengendalian Intern……………………………………………………………7
·
Sistem Dana Kas
Kecil……………………………………………………………....10
·
Dokumen yang
digunakan…………………………………………………………...12
·
Catatan Akuntansi yang Digunakan…………………………………………………13
·
Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil…………………………………………………13
·
Fungsi yang Terkait………………………………………………………………….13
·
Bagan Alir Dokumen Dana Kas Kecil………………………………………………14
Ø
Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil……………………………………..14
Ø
Prosedur Permintaan dan Pertanggug
jaaban Pengeluaran Dana Kas Kecil………………………………………………………………………....14
Ø Prosedur
pengisian kembali dana kas kecil………………………………….15
KESIMPULAN…………………………………………………………………………….16
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………….17
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis dizaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam sistem informasi akuntansi yang dipergunakan secara efektif dan efisien. Penanganan dalam hal pengeluaran kas merupakan suatu aktifitas dalam perusahaan yang tidak mungkin dapat dilepaskan. Pada perusahaan haruslah berhati-hati dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan pengeluaran kas, artinya setiap pengeluaran kas yang dilakukan harus diperhitungkan manfaat dan keuntungan yang akan didapat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka setiap Perusahaan harus mempunyai kualitas sistem informasi akuntansi yang baik dari segi pendidikan, keahlian atau pun keterampilan dalam melaksanakan tugasnya. pengeluaran kas harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tidak terjadi pemborosan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang memadai untuk dapat mengawasi pengeluaran kas.
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang benar, maka manajemen dalam organisasi perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari suatu operasi atau suatu kegiatan apakah berjalan dengan efisien dan efektif. Selain itu Sistem Informasi Akuntansi dapat digunakan sebagai pedoman dalam penugasan dan wewenang bagi sumber daya manusia yang bekerja dalam organisasi atau perusahaan tersebut , sehingga dapat berjalan sesuai prosedur.
Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk kegiatan bisnis adalah sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi, penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan cepat didapat, tepat waktu, akurat, dan relevan.
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis dizaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam sistem informasi akuntansi yang dipergunakan secara efektif dan efisien. Penanganan dalam hal pengeluaran kas merupakan suatu aktifitas dalam perusahaan yang tidak mungkin dapat dilepaskan. Pada perusahaan haruslah berhati-hati dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan pengeluaran kas, artinya setiap pengeluaran kas yang dilakukan harus diperhitungkan manfaat dan keuntungan yang akan didapat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka setiap Perusahaan harus mempunyai kualitas sistem informasi akuntansi yang baik dari segi pendidikan, keahlian atau pun keterampilan dalam melaksanakan tugasnya. pengeluaran kas harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tidak terjadi pemborosan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang memadai untuk dapat mengawasi pengeluaran kas.
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang benar, maka manajemen dalam organisasi perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari suatu operasi atau suatu kegiatan apakah berjalan dengan efisien dan efektif. Selain itu Sistem Informasi Akuntansi dapat digunakan sebagai pedoman dalam penugasan dan wewenang bagi sumber daya manusia yang bekerja dalam organisasi atau perusahaan tersebut , sehingga dapat berjalan sesuai prosedur.
Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk kegiatan bisnis adalah sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi, penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan cepat didapat, tepat waktu, akurat, dan relevan.
2.
RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah system
akuntansi pengeluaran kas ini permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai
berikut:
1.
Bagaimana deskripsi kegiatan pada system
akuntansi pengeluaran kas dengan cek serta Dokumen dan catatan akuntansi
apasaja yang digunakan?
2.
Apasaja fungsi, jaringan prosedur yang
membentuk system dan unsur pengendalian intern dalam system akuntansi
pengeluaran kas dengan cek?
3.
Bagaimana deskripsi kegiatan pada system
akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system dana kas kecil serta
Dokumen dan catatan akuntansi apasaja yang digunakan?
4.
Apasaja fungsi dan jaringan prosedur
dalam system akuntansi pengeluaran kas melalui system dana kas kecil?
PEMBAHASAN
SISTEM
AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Pengeluaran
kas dalam perusahaan dilakukan dengan dua system yakni system pengeluaran kas
menggunakan cek dan system pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system
dana kas kecil. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (
biasanya karena jumlah relative kecil). Dilaksanakan melalui dana kas kecil
yang diselenggarakan dengan salah satu diantara 2 sistem : fluctuating-fund-balance system dan imprest system
System
akuntansi pengeluaran kas dengan cek
Pengeluaran kas dengan
cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern berikut ini:
1.
Pengeluaran kas dengan cek menjamin
diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.
2.
Pengeluaran kas dengan cek direkam juga
oleh bank yang secara periodic mengirimkan rekening Koran bank (bank statement) kepada perusahaan
nasabahnya. Rekening Koran bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan
yang direkam dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
3.
Jika system perbankan mengembalikan cancelled check kepada check issuer. Pengeluaran kas dengan cek
memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat
digunakan cancelled check sebagai
tanda terima kas dari pihak yang menerima pembayaran.
Dokumen
yang digunakan
Adapun Dokumen yang digunakan dalam system akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah:
1.
Bukti kas keluar
Dokumen
ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa sebesar yang
tercantum dalam dokumen. Disamping itu dokumen ini berfungsi sebagai surat
pemberitahuan yang dikirim kepada kreditur dokumen sumber bagi pencatatan
berkurangnya utang.
2.
Cek
Cek
merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran
sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek. Ada
2 pilihan dalam penggunaan cek untuk pembayaran
ü Check issuer membuat cek atas nama
ü Check issuer membuat cek atas unjuk
3.
Permintaan cek
Catatan
akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan
dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:
1.
Jurnal pengeluaran kas
Dokumen
sumber yang digunakan dalam jurnal pengeluaran kas adalah faktur dari pemasok
yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas. Dalam pencatatan utang dengan account payable system, untuk mencatat transaksi pembelian digunakan
jurnal pembelian dan untuk mencatat pengeluaran kas digunakan jurnal
pengeluaran kas.
2.
Register cek
Register
cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk
pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain. Dalam pencatatan utang
dengan voucher payable system, transaksi
untuk mencatat transaksi pembelian digunakan 2 jurnal yaitu register bukti kas
keluar dan register cek.
Fungsi yang terkait
Fungsi
yang terkait dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:
1. Fungsi
yang memerlukan pengeluaran kas
Fungsi
yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya
perjalanan dinas), fungsi ini mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi
(bagian utang). Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang
bersangkutan.Jika perusahaan menggunakan voucher
payable system bagian utang kemudian membuat bukti kas keluar (voucher) untuk memungkinkan bagian kasa
mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas
2. Fungsi
kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam
mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur
via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
3. Fungsi
akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab atas :




4. Fungsi
pemeriksaan intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk:


Jaringan
prosedur yang membentuk system
1.
system akuntansi pengeluaran kas dengan
cek yang tidak memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur
berikut ini:
·
prosedur pembuatan bukti kas keluar
·
prosedur pembayaran kas
·
prosedur pencatatan pengeluaran kas
Jika pengeluaran kas
timbul dari transaksi pembelian, system akuntansi pembelian telah mengumpulkan
dokumen-dokumen pendukung seperti surat order pembelian, laporan penerimaan
barang, dan faktur dari pemasok ditangan bagian utang. Selanjutnya bagian utang
membuat bukti kas keluar atas dasar dokumen pendukung tersebut. Pada saat utang
kepada pemasok jatuh tempo bukti kas keluar dipakai sebagai perintah kepada
bagian kasa untuk membuat cek. Selanjutnya bagian kasa mengisi cek, mendapat
otorisasi atas cek dari penjabat yang berwenang dan kemudian mengirimkan cek
tersebut kepada kreditur.
1.
System akuntansi pengeluaran kas dengan
cek yang memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
·
Prosedur
Permintaan Cek. Dalam prosedur ini fungsi yang
mengeluarkan pengeluaran kas mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan
mengisi permintaan cek. Dokumen ini dimintakan otorsasi dari kepala fungsi yang
bersangkutan dan dikirimkan ke fungsi akuntansi (Bagian Utang) sebagai dasar
fungsi yang terakhir ini dalam pembuatan bukti kas keluar.
·
Prosedur
Pembuatan Bukti Kas Keluar. Berdasarkan dokumen pendukung yang
dkumpulkan melalui sitem pembelian atau berdasarkan permintaan cek yang
diterima oleh fungsi akuntansi (Bagian Utang), dalam prosedur pembuatan bukti
kas keluar, Bagian Utang membuat bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini
berfungsi sebagai perintah kepada fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah
rupih yang tercantum pada dokumen tersebut dan mengirimkan cek tersebut kepada
kreditur yang namanya ditulis dalam dokumen tersebut.
·
Prosedur
Pembayaran Kas. Dalam prosedur ini, fungsi kas mengisi
cek, meminta tanda tangan atas cek kepada pejabatyang berwenang, dan mengirimkan
cek tersebut kepada kreditur yang namanya tercantum pada bukti kas keluar.
·
Prosedur
Pencatatan Pengeluaran Kas. Dalam prosedur ini, fungsi
akuntansi mencatat pengeluaran kas didalam jurnal pengeluaran kas atau register
cek. di samping fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal
pengeluaran kas, pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran dicatat
dalam buku pembantu (dalam kartu biaya dan kartu persediaan).
Unsur
Pengendalian Intern
ü Organisasi
Fungsi
penyimpanan kas Harus Terpisah dari Fungsi Akuntansi.
Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan pemisahan fungsi akuntansi dari
fungsi penyimpanan, agar data akuntasnsi yang dicatat dalam catatan akuntansi
dijamin keandalannya. Dengan pemisahaan ini, catatan akuntansi yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi dapat berfungsi sebagai pengawas semua mutasi kas yang
disimpan oleh fungsi penyimpanan kas.
Transaksi
Pengeluaran Kas Tidak Boleh Dilaksanakan Sendiri Oleh Bagian Kas Sejak awal
Sampai Akhir, Tanpa Campur Tangan dari Fungsi Yang Lain.
Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan pelaksanaan setiap transaksi oleh
lebih dari fungsi agar tercipta adanya Internal
Check. Dalam transaksi kas, bagian kasa adalah pemegang fungsi penerimaan
kas, pengeluaran kas, dan fungsi penyimpanan kas. Dengan pelaksanaan transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas oleh lebih dari satu fungsi ini, kas perusahaan
terjamin keamanannya dan data akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi
dapat dijamin ketelitian dan keandalannya.
ü System Otorisasi dan Prosedur
Pencatatan
Pengeluaran
Kas Harus Mendapat Otorisasi dari Pejabat yang berwenang. Transaksi
pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang berewenag dengan menggunakan
dokumen bukti kas keluar. Berdasarkan bukti kas keluar ini kas perusahaan
berkurang dan catatan akuntansi dimutakhirkan.
Pembukaan
dan Penutupan Rekening Bank Harus Mendapatkan Persetujuan dari Pejabat Yang
berwenang. Sistem pengendalian intern mengharuskan setiap
pembukuan dan penutupan rekening bank mendapatkan persetujuan dari manajemen
puncak. Jika terjadi pembukaan dan penutupan rekening giro perusahaan di bank
tanpa otorisasi dari pejabat yang berwenang, akan terbuka kemungkinan
penyaluran penerimaan kas perusahaan ke rekening yang giro yang tidak sah dan
pengeluaran kas perusahaan untuk kepentingan pribadi karyawan.
Pencatan
dalam Jurnal Pengeluaran Kas ( atau dalam Metode Pencatatan Tertentu dalam
Register cek) Harus Didasarkan atas Bukti Kas Keluar yang telah Mendapat
Otorisasi dari Pejabat Yang Berwenang dan Dilampiri Dengan Dokumen Pendukung
Yang Lengkap. System pengendalian intern mengharuskan
setiap pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan pada dokumen sumber
yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen
pendukung yang lengkap, yang telah diproses melalui system otorisasi yang
berlaku.
ü Praktek Yang Sehat
Saldo
Kas Yang Ada di Tangan Harus Dilindungi dari Kemungkinan Pencurian atau
Penggunaan Yang Tidak Semestinya. Dalam system kas
seperti ini yang digambarkan di atas, saldo kas yang di tangan adalah berupa
dana kas kecil dan penerimaan kas dari penjualan tunai dan dari piutang yang
belum disetor ke bank (unde-po-sited cash receipts). Saldo kas ini perlu
dilindungi dari kemungkinan pencurian dengan cara menyimpannya dalam lemari besi
dan menempatkan kasir di suatu ruangan terpisah.
Dokumen
Dasar dan Dokumen Pendukung Transaksi Pengeluaran Kas Harus Dibubuhi Cap
“Lunas” oleh Bagian Kasa Setelah Transaksi Pengeluaran Kas Dilakukan. Dalam
transaksi pengeluaran kas, bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi (
bagian Utang) setelah dokumen pendukungnya lengkap. Bukti kas keluar ini
merupakan dokumen perintah pengeluaran kas dari pejabat yang berwenang kepada
fungsi keuangan. Oleh karena itu, untuk menghindari penggunaan dokumen
pendukung lebih dari satu kali sebagai dasar prmbuatan bukti kas keluar, fungsi
keuangan harus membubuhkan cap “lunas” pada bukti kas keluar beserta dokumen
pendukungnya, segera setelah pengiriman cek kepada kreditur dilakukan.
Penggunaan
Rekening Koran Bank ( Bank Statement)
yang merupakan informasi dari Pihak Ketiga, untuk Mengecek Ketelitian Catatan
Kas Oleh Fungsi Yang TIdak Terlibat dalam Pencatatan dan penyimpanan Kas.
Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melibatkan fungsi operasi, fungsi
penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Untuk menjamin ketelitian dan keandalan data
akuntansi yang dicatat dalam register cek dan jurenal penerimaan kas, dalam
system kas dapat dirancang penggunaan rekening Koran bank sebagai alat untuk
mengawasi catatan kas perusahaan. Rekening Koran bank yang diterima secara
periodic oleh perusahaan digunakan untuk mengecek ketelitian register cek dan
jurnal penerimaan kas dalam kegiatan yang disebut rekonsiliasi bank. System
pengendalian intern mengharuskan rekonsiliasi bank dilakukan oleh fungsi
pemeriksa intern (internal audit function)
yang merupakan pihak yang tidak menyelenggarakan catatan kas dan tidak memegang
fungsi penyimpanan kas.
Semua
Pengeluaran Kas Harus Dilakukan Dengan Cek atas Nama Perusahaan Penerima
Pembayaran Atau dengan Pemindahbukuan. Pembayaran dengan cek
dapat dilakukan dengan dua cara : dengan menuliskan kata tunai dan dengan
menuliskan nama penerima cek yang dituju. Cek atas unjuk yaitu cek tersebut
dapat diuangkan oleh siapa saja yang dapat menyerahkan (menunjukkkan) cek
tersebut ke bank. Cek atas nama yaitu cek yang hanya dapat diuangkan oleh orang
atau perusahaan yang namanya tercantum dalam cek tersebut. Pembayaran melalui
bank dapat pula dilakukan dengan pemindahbukuan dana dari rekening giro
perusahaan pembayar ke rekening giro perusahaan penerima. Pembayaran dengan
menggunakan cek atas nama dengan cara pemindahbukuan ini dilakukan agar
perusahaan memperoleh kepastian bahwa kas yang dikeluarkan ini sampai ke alamat
yang dituju ( tidak ke tangan pribadi penagih atau karyawan perusahaan
penerima).
Jika
Pengeluaran Kas Hanya Menyangkut Jumlah yang Kecil, Pengeluaran ini Dilakukan
Melalui Dana Kas Kecil, yang Akuntansinya Diselenggarakan dengan Imprest System.
Agar catatan akuntansi kas perusahaan dapat diawasi ketelitian dan keandalannya
dengan menggunakan jasa pihak luar yang bebas setiap penerimaan dan pengeluaran
kas harus melibatkan bank. Untuk itu, setiap penerimaan kas harus segera
disetor penuh ke bank, dan setiap pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek.
Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek ( karena jumlahnya
relative kecil) dilakukan melaui dana kas kecil yang penyelenggaraannya dengan Imprest system.
Secara
Periodik Diadakan Pencocokan Jumlah Fisik Kas yang Ada Di Tangan dengan Jumlah
Kas Menurut Catatan. Penghitungan fisik kas (cash Count) yang ada di tangan
perusahaan harus dilakukan secara periodic untuk mencegah karyawan perusahaan
menggunakan kesempatan penyelewengan penggunaan kas. Penghitungan fisik kas
dilakukan terhadap jumlah kas yang belum disetor ke bank dan saldo dana kas
kecil yang ada di tangan perusahaan pada saat tertentu. Jumlah kas yang belum
disetor ke bank pada saat perhitungan fisik kas dicocokkan dengan jumlah kas yang
diterima oleh perusahaan menurut jurnal penerimaan kas. Besarnya saldo dana kas
kecil yang dihitung harus sama dengan saldo dana kas kecil yang dibentuk
menurut keputusan Direktur Keuangan dikurangi dengan jumlah dana kas kecil yang
telah dikeluarkan namun belum diganti.
Kas
Yang Ada di Tangan (Cash in Safe) Dan
Kas yang Ada di Perjalanan (Cash in
Transit) Diasuransikan dari Kerugian. Jika kas yang
ada di tangan edan kas yang ada di perjalanan jumlahnya relative besar,
sehingga diperkirakan akan timbul kerugian yang besar jika terjadi perampokan
atau pencurian, perusahaan sebaiknya menutup asuransi untuk menghindari risiko
kerugian tersebut.
Kasir
Diasuransikan (Fidelity Bond Insurance). Untuk menghindari
kerugian akibat penyelewengan kas yang dilakukan oleh karyawan yang diserahi
tugas sebagai penyimpan kas, karyawan tersebut perlu diasuransikan. Fidelity
bond Insurance menjamin penggantian atas kerugian yang timbul sebagai akibat
penyelewengan yang dilakukan oleh kasir.
Kasir
Dilengkapi Dengan Alat-alat yang Mencegah Terjadinya Pencurian Terhadap Kas
Yang Ada di Tangan ( misalnya Mesin Register Kas, Almari Besi,dan Strong Room).
Untuk
menjaga fisik kas yang ada di tangan, bagian kasa harus diberi perlengkapan
yang memadai. Umumnya setiap perusahaan menempatkan bagian kasa dalam suatu
ruangan yang tidak setiap karyawan diperkenenkan melakukan akses kedalamnya,
tanpa izin dari pejabat yang berwenang. Mesin register kas, almari besi, dan
strong room merupakan perlengkapan yang biasanya disediakan bagi bagian kasa
untuk melindungi kas yang ada di perusahaan.
Semua
Nomor Cek Harus Dipertanggungjawabkan oleh Bagian Kasa.
Karena formulir cek berfungsi sebagai perintah kepada bank untuk membayarkan
sejumlah uang perusahaan kepada orang tertentu atau kepada pembawa cek
tersebut, maka penggunaan cek diawasi dengan mengontrol penggunaan nomor urut
cek tersebut. Setiap nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa
karena bagian ini bertugas untuk mengisi cek (berdasarkan bukti kas keluar yang diterbitkan oleh fungsi pencatat
utang ) dan memintakan otorisasi atas cek tersebut.
SISTEM DANA KAS KECIL
Penyelenggaraan
dana kas kecil untuk pengeluaran kas dengan uang tunai dapat di lakukan dengan
dua cara, yaitu :
- Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system)
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
- Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
- Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
- Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
- Imprest System
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:
- Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo tersebut dinaikkan atau dikurangi.
- Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal.
- Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas.
Dalam metode imprest system dan sistem saldo
berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan melalui tiga
prosedur, yaitu :
- Prosedur pembentukan dana kas kecil
Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan adanya surat
keputusan dari direktur keuangan mengenai jumlah dana yang disisihkan ke dalam
dana kas kecil dan tujuan pembentukan dana tersebut.
- Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil
Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan adanya
permintaan pengeluaran dana kas kecil oleh pemakai yang ditujukan kepada
pemegang dana kas kecil. Pemakai dana kas kecil berkewajiban
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil dengan membuat
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dalam formulir bukti pengeluaran
kas kecil yang dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya.
- Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
Jika dana kas kecil sudah menipis saldonya, pemegang dana
kas kecil mengisi formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Formulir ini
dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya dan dikirimkan ke Bagian Utang untuk
diproses dalam pengisian kembali dana kas kecil.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah
sebagai berikut:
- Bukti Kas Keluar
Dokumen
ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada
fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam system dana kas
kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dan pengisian dana kas
kecil.
- Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen
ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana
kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti
telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
- Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen
ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian
dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil
dan diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. Dalam imprest system, bukti
pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen pendukungnya yang disimpan dalam
arsip oleh pemegang dana kas kecil untuk keperluan pengisian kembali dana kas
kecil.
- Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Dokumen
ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada Bagian Utang agar
dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Dalam imprest
system, jumlah yang diminta untuk pengisian kembali dana kas kecil adalah
sebesar jumlah uang tunai yang dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti
pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil.
Sedangkan dengan fluctuating fund balance system, pengisian kembali dana kas
kecil tidak didasarkan pada jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai
dengan bukti pengeluaran kas kecil, namun sesuai dengan kebutuhan pengeluaran
uang tunai yang diperkirakan oleh pemegang dana kas kecil.
Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah :
1.
Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pngeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil.
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pngeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil.
2.
Register cek.
Dalam
sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek
perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas
kecil.
Jurnal
Pengeluaran Dana Kas Kecil.
Untuk
mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal
ini sekaligus berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai
akibat pengeluaran dana kas kecil
Fungsi
yang Terkait
Fungsi kas.
Dalam sistem dana kas kecil, fugsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kebali dana kas kecil.
Dalam sistem dana kas kecil, fugsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kebali dana kas kecil.
Fungsi Akuntansi.
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertnggung jawab atas:
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertnggung jawab atas:
1. pencatatan
pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan
2. pencatan
transaksi pembentukan dana kas kecil
3. pencatatan
pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek
4. pencatatan
pengeluaran danakas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil (dalam
fluctuating-fund-balance system)
5. pembuatan
bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan
cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.fungsi ini juga bertanggung
jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung
yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
Fungsi pemegang dana kas kecil.
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dngan otorisasi dari pejabat tertenyu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dngan otorisasi dari pejabat tertenyu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
Fungsi pemeriksa intern.
dalam sistem kas, fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash count) secara periodic dan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yan ada di tangan pemegang dana kas kecil.
dalam sistem kas, fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash count) secara periodic dan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yan ada di tangan pemegang dana kas kecil.
Bagan Alir Dokumen Dana Kas Kecil
ü Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
Prosedur pembentukan dana kas kecil dengan
imprest system tidak berbeda dengan prosedur pembentukan dana kas kecil dengan
fluctuating –fund-balance system. Bukti kas kas keluar dilampiri dengan
surat keputusan pembentukandana kas
kecil diserahkan ole Bagian Utang ke Bagian Kasa. Berdasarka bukti kas keluar
tersebut,Bagian Kasa membuat cek atas
nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahka kepada
pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan kepada Bagian Jurnal
setelah dibubuhi cap lunas oleh Bagian Kasa.
Prosedur Permintaan dan Pertanggug
jaaban Pengeluaran Dana Kas Kecil
Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban
pengeluaran dana kas kecil dengan imprest system sedikit berbeda dngan prosedur
permintaan dan pertangungjawaban pengeluaran dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance
system. Dalam imprest system pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam
catatan akuntansi.pemegang dana kas kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan
pengeluaran kas kecil menurut abjad nama pemakai dana kas kecil.jika
pengeluaran kas kecil telah dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas kecil,
pemegang dana kas kecil mengarsipkan bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri
dengan permintan pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya.Dokumen-dokumen
ini dikumpulkan untuk dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana
kas kecil sebesar jumlah dana yang telah dikeluarkan.
Prosedur
pengisian kembali dana kas kecil
Prosedur
pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest system sedikit berbeda dengan
prosedur yang sama dalam fluctuating fund balance system. Pengisian kembali
dana kas kecil dalam imprest system didasarkan atas jumlah uang tunai yang
telah dikeluarkan menurut bukti pengeluaran kas kecil, sedangkan dalam
fluctuating fund balance system didasarkan atas taksiran jumlah uang tunai yang
diperlukan oleh pemegang dana kas kecil, disamping itu pengisian kembali dana
kas kecil dalam imprest system dicatat dengan mendebit rekening biaya,
sedangkan dalam fluctuating fund system dicatat dengan mendebit rekening dana
kas kecil.
KESIMPULAN
Sistem
akuntnsi pokok yang digunakan dalam melaksanakan pengeluaran kas dibagi atas
dua macam, yang pertama system akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan system
pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system dana kas kecil. System
pengeluaran kas dengan cek erat hubungannya dengan system pencatatan utang,
oleh karena itu system pengeluaran kas dengan cek dibagi 4 macam yaitu:
1. System
pengeluaran kas dengan cek dalam account
payable system
2. System
pengeluaran kas dengan cek dalam one-time
voucher payable system-cash basis
3. System
pengeluaran kas dengan cek dalam one-time
voucher payable system-accrual basis
4. System
pengeluaran kas dengan cek dalam built-up
voucher payable system
Sistem pengeluaran kas dengan uang
tunai dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan dua macam
system yaitu:
1. Fluctuating fund balance system dimana
saldo rekening dana kas kecil dalam buku besar berubah-ubah sesuai dengan
pengisian dan pemakaian dana kas kecil. Pengeluaran dana kas kecil dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas dan pengisian kembali dana kas kecil tidak harus
sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah dikeluarkan
2. Imprest system dimana
dalam saldo rekening dana kas kecil dalam buku besar tidak berubah dengan
transaksi pengeluaran dana kas kecil, tidak seperti halnya dengan
fluctuating-fund-balance system, imprest system tidak mencatat pengeluaran dana
kas kecil didalam jurnal pengeluaran kas, namun hanya mengarsipkan bukti-bukti
pengeluaran dana kas kecil dalam arsip sementara, sampai dengan saat pengisian
kembali dana kas kecil.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Empat
Burch,John dan Garry
Grudnitski.1989. Information System:
Theory and Practice. Fifth Edition.New York : John Wiley & Sons
Davis, James R., C.
Wane Alderman, Leonard A. Robinson. 1990. Accounting
Information System: A Cycle Approach. Third Edition. New York : John Wiley
& Sons
Gillespie, Cecil.1981.Accounting System : Producers and Methods.
Third Edition. New Delhi: Prentice-Hall of India Private Limited.
Hicks,James O. Jr., dan
Wayne E Leininger.1986. Accounting
InformationSystem. Second Edition. St Paul: West Publishing Company
Kell, Walter G.,
Richard E. Ziegler.1989. Modern Auditing.
Forth Edition. New York: John Wiley & Sons.
Mulyadi.1991. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta :
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Senn, James A. 1990. Information System in Management. Forth
Edition. Belmont, California : Wadswort Publishing Co.
Situs:
Terima kasih karena sudah posting ini 3 tahun lalu semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat .. Saya izin copas .. Salam dari tahun 2017~
BalasHapus